Masyarakat 5.0 Berbasis Kearifan Lokal Nusantara

Robot handshake human background, futuristic digital age
Konsep masyarakat (society) 5.0 merupakan sebuah konsep yang tepat untuk diterapkan di Indonesia. Para pengambil kebijakan, politisi hingga kaum intelektual di negeri nusantara tercinta ini harusnya sudah tak asing dan mulai melakukan adjustment dengan pola pola kultur dan budaya di Indonesia.
Dalam konsep awalnya masyarakat 5.0 ini merupakan lanjutan dari fase perkembangan manusia sejak berburu dan meramu, masyarakat agrikultur, masyarakat industrialisasi, dan masyarakat informasi dengan fokus utama adalah sdm yang memiliki tingkat kecerdasan diatas rata rata. Tentunya dengan tetap menjaga nilai nilai Pancasila yang merupakan falsafah hidup bangsa.
Meleburkan nilai nilai budaya dalam hal ini khususnya kearifan lokal dengan kemajuan teknologi dan globalisasi merupakan pondasi utama dari konsep masyarakat 5.0 ala Indonesia tentunya dengan visi dan misi untuk mencapai kebahagiaan, keamanan dan kenyamanan seluruh masyarakat tanpa terkecuali termasuk segala agama, usia, dan bahasa. Memadukan local wisdom dengan kemajuan teknologi baik itu di dunia siber maupun dunia fisik dengan visi membangun masyarakat baru Indonesia sebagaimana termaktub dalam amanat pembukaan uud 1945 yakni masyarakat yang adil dan sejahtera.

Kearifan lokal di negeri nusantara ini memiliki value tersendiri. Kemampuan adaptasi terhadap perubahan adalah salah satu yang menjadi ciri khas dari seluruh kearifan lokal yang ada. Disinilah teknologi dapat di lebur masuk dan menjadi tools yang dapat membantu akselerasi penerapannya. Sebagai contoh misalnya upacara ngaben di Bali yang telah dikenal oleh turis manca negara, biaya untuk melakukan acara tersebut tergolong cukup tinggi. Tetapi masyarakat Bali telah menemukan metode untuk menutup biaya tersebut, mulai dengan konsep gotong royong melakukan upacara ngaben bersama hingga mempublikasi jadwal acara ke seluruh antero dunia untuk mengundang para turis untuk melihat kegiatan tersebut yang tentunya dapat membantu menutup biaya yang besar tersebut.

Tidak tertutup juga di kemudian hari, kearifan lokal seperti ngaben dapat di saksikan melalui layar digital seperti live streaming dengan subscription, virtual ngaben sehingga semakin mengenalkan budaya dan kearifan lokal orang Bali sendiri kepada dunia baik itu dunia digital (virtual) hingga dunia fisik yang mampu membuat para turis datang ke Bali kembali.
Continue….